Kamis, 24 November 2011

Buah Noni



Foto Buah Noni Segar
Buah tropis berpenampilan aneh ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Sejak 1.600 tahun lalu, buah ini telah digunakan untuk pengobatan oleh para tabib Polinesia kuno untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan, pencernaan, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh manusia.


Buah Noni tumbuh di pohon kecil atau semak yang banyak ditemukan di berbagai pulau tropis di kepulauan Indonesia dan Pasifik. Buah Noni memiliki sejarah panjang dan dianggap sebagai salah satu bahan terpenting untuk obat-obatan tradisional yang digunakan oleh para Kahuna atau tabib penduduk kepulauan Polinesia.
Bentuk buah Noni mirip dengan kentang kecil yang memiliki benjolan-benjolan. Awalnya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi putih kekuningan setelah matang. Penduduk Polinesia dan Hawaii telah menggunakan buah Noni selama ribuan tahun sebagai sumber makanan dan tanaman obat tradisional.
Perjalanan buah Noni ke Hawaii dipercaya telah dimulai 3.000 tahun lalu dari Pulau Papua Nugini dan bergerak ke arah selatan dan ke arah utara, atau tepatnya menyebar ke pulau Bali, Jawa, Sumatera, kepulauan Fiji, Samoa, Tonga, Kepulauan Marquesas, dan Kepulauan Tahiti.
Pada tahun 400 Masehi, Hawaii Loa, seorang kepala suku dari Polinesia membawa buah Noni yang banyak gunanya ini dalam perjalanan sejauh 24.000 mil dari Tahiti ke untaian kepulauan baru yang akhirnya dinamai seperti nama sang kepala suku tersebut, Hawaii.
Saat memindahkan seluruh desa ke kepulauan yang baru ditemukan ini, para penjelajah membawa serta tanaman-tanaman suci yang sangat dibutuhkan untuk memelihara kehidupan mereka dalam perjalanan dan untuk generasi-generasi setelah mereka.


Tanaman ini (yang disebut 'tanaman kano') sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka akan makanan, serat, bahan bangunan, dan obat-obatan. Menurut sejarah, buah Noni dianggap sebagai "Ratu" dari semua tanaman karena khasiatnya yang menyehatkan dan sangat vital untuk membangun desa-desa baru.
Penduduk kepulauan Pasifik mulai menggunakan Noni dalam ramuan-ramuan mereka, sehingga menjadikan buah Noni sebagai dasar yang menyehatkan peradaban mereka seraya mereka membangun desa-desa baru. Buah Noni disebut buah 'kano' karena dipilih oleh para pelopor sebagai buah yang penting untuk dibawa serta dalam kano mereka seraya mereka menjelajah untuk membangun  desa-desa baru di seberang Samudera Pasifik yang sangat luas.
Dahulu, Noni telah digunakan untuk mengobati berbagai gejala penyakit, seperti nyeri sendi, masalah kekebalan tubuh, flu, infeksi, penyakit saluran pencernaan, cedera, dan pembengkakan. Suku Polinesia kuno juga menggunakan Noni sebagai bahan makanan dan pewarna pakaian, tapi terutama tanaman Noni digunakan karena keampuhannya sebagai obat.
Salah satu produk Noni juice terbaik yang ada dipasaran adalah Prime Noni Juice yang dibuat hanya menggunakan buah matang yang dipetik dengan tangan dan dibuat dengan cara tradisional—Noni Juice murni tanpa campuran jus lainnya dan tanpa tambahan air, hanya buah Noni paling segar, diperas, diproses dan dibotolkan dalam bentuk aslinya untuk manfaat yang paling maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar